PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA TBK MENGUMUMKAN PENGANGKATAN EKSEKUTIF BARU

JAKARTA, February 24, 2010 --- PT International Nickel Indonesia Tbk (“PTI”, atau “Perseroan”,IDX: INCO) mengumumkan bahwa Bapak Arif Siregar telah menyampaikan pengunduran dirinya sebagai Presiden Direktur PTI. Dewan Komisaris PTI memberikan penghargaan atas pencapaian Bapak Siregar dalam memberikan arahan bagi PTI selama tiga tahun terakhir. ”Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Siregar atas komitmennya bagi Perseroan. Beliau telah menjalankan peran yang penting dalam membantu keberhasilan PTI memberikan nilai bagi para pemegang saham, khususnya dalam keadaan ekonomi dunia yang penuh tantangan saat ini. Kami berharap Bapak Siregar memperoleh sukses di masa depan”, tutur Tito Martins, Presiden Komisaris PTI.
Perseroan juga dengan gembira menyampaikan pencalonan Bapak Tony Wenas sebagai Presiden Direktur PTI. Jabatan terakhir Bapak Wenas adalah Direktur dan Executive Vice-President/General Counsel di PT Freeport Indonesia.
Tito Martins mengatakan, “PTI sangat beruntung karena manajemennya memiliki kepemimpinan yang luar biasa di masa lalu dan saya yakin bahwa Tony Wenas akan melanjutkan tradisi kesuksesan ini. Bapak Wenas memiliki pengalaman praktis yang luas, keterampilan manajemen dan pengetahuan industri yang akan melengkapi keterampilan yang sudah ada di PTI. Kami sangat gembira dapat menjadikan Bapak Wenas sebagai bagian tim manajemen PTI”. Pengunduran diri Bapak Arif Siregar dan pengangkatan Bapak Tony Wenas bergantung pada persetujuan pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang akan diselenggarakan pada tanggal 5 Maret 2010 dan pada persetujuan ketentuan standar lainnya.


Readmore »

Direksi Baru Pertamina Optimistis Ungguli Petronas

Jakarta - PT Pertamina Tbk (Persero) optimistis bisa mengungguli Petronas dengan jajaran direksinya yang baru saja diangkat. Tapi dengan catatan fasilitas yang diberikan Pemerintah Indonesia bisa disesuaikan dengan Pemerintah Malaysia.

"Saya yakin, Pertamina bisa lebih besar dari Petronas," kata Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan usai pelantikan Direksi Pertamina di kantornya, Jalan Perwira No.10, Jakarta, Jumat (19/2/2010).

Memang, selama ini pemerintah banyak memberi beban kepada Pertamina, mulai dari pelaksana Public Service Obligation (PSO) elpiji 3 kg hingga penarikan dividen sebesar 50 persen dari laba bersih setiap tahunnya.

Maka dari itu, ia meminta masyarakat yang hendak menilai membuat matriks perbandingan terhadap persaingan keduanya. "Jangan asal membandingkan. Saya malah tanya balik, apakah anda sudah membuat matrik perbandingan?" katanya ketika ditanya oleh salah satu wartawan mengenai persaingannya dengan Petronas.

Bahkan, menurut Karen, jika jajaran direksi Pertamina yang baru saat ini diminta mengelola perusahaan minyak negeri jiran itu, maka Petronas akan lebih maju ketimbang sekarang. Ia juga mengatakan, saat ini terlalu banyak masyarakat yang merendahkan BUMN minyak itu, padahal sepanjang tahun 2009 Pertamina menjadi satu-satunya perusahaan minyak di dunia yang mampu meningkatkan produksi minyaknya.

"Orang luar negeri malah banyak memberi penilaian lebih baik," imbuhnya.



Readmore »

ANTAM MENARGETKAN PRODUKSI 2 TON/ TAHUN

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menargetkan produksi emas sekitar dua ton per tahun pada pertengahan tahun 2010 dengan memanfaatkan ANTAM produksi dari tambang emas di Cibaliung, Provinsi Banten.

"Kami berharap sekitar 2 ton per tahun dari produksi emas dari Cibaliung bisa dihubungi di pertengahan tahun 2010. Dengan adanya tambahan produksi emas ini diharapkan kemitraan co-kinerja akan lebih baik, apalagi ada kecenderungan harga emas selalu bergerak naik, "Managing Director ANTAM, Alwinsyah Lubis mengatakan di Jakarta, Rabu.

Dia menambahkan bahwa dalam meningkatkan kinerja kemitraan bersama, telah dilakukan langkah diversifikasi manajemen, jadi penghasilan co-kemitraan tidak bergantung pada tambang nikel.

"Proyek Diversifikasi kita lakukan adalah" sesuai "dengan Co-kemitraan bisnis", katanya. Dia mencontohkan bahwa pada tahun 2008 pendapatan ANTAM sebagian besar atau 68% kontribusi dari produksi nikel. Sementara pada kuartal pertama 2009 sekitar 84% co-kemitraan penghasilan merupakan kontribusi dari penjualan emas.

Pada akhir 2009, jika harga nikel stabil sehingga ANTAM komposisi pendapatan 50% merupakan kontribusi dari nikel dan sisanya, 50% dari emas dan lain-lain ", tambahnya.

Menurut dia, ada langkah diversifikasi misalnya akuisisi beberapa kontrak kerja pertambangan batubara.

"Ada 5 konsesi pertambangan batu bara di Kalimantan yang diproduksi dengan kapasitas sekitar 10-60 juta ton per tahun", katanya

Selain melakukan akuisisi beberapa konsesi pertambangan, co-kemitraan juga membangun pembangkit tenaga listrik di Pomala, Sulawesi. "Ini adalah program efisiensi", kata Alwin.

Sementara mengenai rencana pembelian saham divestasi dari tambang emas Newmont, Alwin mengatakan hal itu tergantung pada pemerintah sebagai pemegang saham mayoritas.

"Jika pemerintah ingin Antam, tentu saja, kita akan mengikuti, tapi sebelumnya, kita akan melihat aspek bisnis," kata Alwin.
Readmore »