ground water

Groundwater (air tanah) adalah nama untuk menggambarkan air yang tersimpan di bawah tanah dalam batuan yang permeabel. Periode penyimpanannya dapat berbeda waktunya bergantung dari kondisi geologinya (beberapa minggu - tahun). Pergerakan air tanah dapat muncul ke permukaan, dengan manifestasinya sebagai mata air (spring) atau sungai (river).
Defenisi tentang air tanah diatas menunjukkan keterkaitan erat dengan air permukaan (sungai, rawa, dan danau). Oleh karena itu, air tanah merupakan bagian dari siklus air (the water cycle).

Siklus Air
Air tanah ada di bawah permukaan bumi dimana pun, seperti di bukit, pegunungan, dataran, dan gurun. Namun, keberadaannya belum tentu dengan mudah dapat diakses. Perlu penanganan tertentu, karena kadangkala susah untuk menentukan lokasi, mengukur dan menggambarkan keberadaan air tanah. Ada yang dekat dengan permukaan lahan, seperti di daerah rawa, atau ditemukan jauh pada memerapa puluh - ratus meter di bawah permukaan.
Air tanah tersimpan dan bergerak perlahan melalui batuan permeabel yang disebut akuifer (aquifers). Kata ini berasal dari kata latin “aqua” (or water), dan “ferre” (to bear or carry). Makna akuifer adalah membawa air di bawah tanah. Akuifer dapat berupa lapisan gravel atau sand, lapisan batupasir (sandstone) atau batugamping yang bergua (cavernous limestone), pada jejak aliran lava, dan fractured granite.
Air tanah digunakan untuk kebutuhan air minum dan kebutuhan industri. Eksploitasi besar-besaran dari pemompaan air tanah dapat menyebabkan berbagai masalah :
1. Kerucut depresi (kekeringan pada sumur yang dangkal)
2. Keringnya sungai dan danau
3. Penurunan muka tanah (subsidence)
Air berperan sebagai pelarut, dan juga didalamnya terkandung banyak mineral terlarut yang berasal dari batuan yang kontak dengan air tanah. Contoh dari zat yang terlarut di dalam air yaitu : sodium, calcium, magnesium, potassium, chloride, bicarbonate dan sulfat. Pada kimia air, maka zat-zat ini disebut sebagai unsur umum (common constituent).
Untuk air minum, tidak dirokomendasikan jika kuantitas mineral terlarut melebihi 1,000 mg/L (milligrams per liter). Oleh karena itu dalam air tanah, harus benar-benar dilihat konsentrasi dari dissolved minerals, karena jangan sampai tidak toleran bagi kehidupan manusia, binatang dan tumbuhan.
Unsur dari mineral terlarut dapat membahayakan jika dalam konsentrasi tertingi; misal kebanyakan sodium dapat menyebabkan heart trouble. Boron merupakan mineral yang baik bagi tanaman jika sedikit jumlahnya, namun jika kebanyakan dapat menjadi racun (toxic) bagi sejumlah tanaman.
Kebutuhan air tanah semakin besar. Pertumbuhan industri, teknologi dan polulasi penduduk menyebabkan penggunaan air menjadi meningkat. Hal ini menyebabkan tekanan pada ketersediaan lahan dan sumberdaya air. terlebihlagi terjadi penurunan kualitas air tanah. Tekanan ini dapat disebabkan oleh sampah perkotaan dan industri (municipal and industrial wastes), pupuk kimia, herbisida, dan pestisida yang masuk ke dalam tanah dan menerus ke akuifer sehingga menyebabkan penurunan kualitas air tanah. Problem polusi lainnya meliputi kebocoran yang terjadi pada septic tank, dan air lindi pada TPA Sampah (landfill leachates). Pada daerah pantai (coastal areas), pemompaan yang intensif dari air tanah tawar (fresh ground water) telah menyebabkan intrusi air laut yang masuk kedalam akuifer air tawar (fresh-water aquifers).

Seberapa intensif pemompaan air tanah (ground-water pumping) dapat menyebabkan intrusi air laut (salt-water intrusion) pada akuifer yang berada di daerah pantai (coastal aquifers).
Readmore »

ground water

Groundwater (air tanah) adalah nama untuk menggambarkan air yang tersimpan di bawah tanah dalam batuan yang permeabel. Periode penyimpanannya dapat berbeda waktunya bergantung dari kondisi geologinya (beberapa minggu - tahun). Pergerakan air tanah dapat muncul ke permukaan, dengan manifestasinya sebagai mata air (spring) atau sungai (river).
Defenisi tentang air tanah diatas menunjukkan keterkaitan erat dengan air permukaan (sungai, rawa, dan danau). Oleh karena itu, air tanah merupakan bagian dari siklus air (the water cycle).

Siklus Air
Air tanah ada di bawah permukaan bumi dimana pun, seperti di bukit, pegunungan, dataran, dan gurun. Namun, keberadaannya belum tentu dengan mudah dapat diakses. Perlu penanganan tertentu, karena kadangkala susah untuk menentukan lokasi, mengukur dan menggambarkan keberadaan air tanah. Ada yang dekat dengan permukaan lahan, seperti di daerah rawa, atau ditemukan jauh pada memerapa puluh - ratus meter di bawah permukaan.
Air tanah tersimpan dan bergerak perlahan melalui batuan permeabel yang disebut akuifer (aquifers). Kata ini berasal dari kata latin “aqua” (or water), dan “ferre” (to bear or carry). Makna akuifer adalah membawa air di bawah tanah. Akuifer dapat berupa lapisan gravel atau sand, lapisan batupasir (sandstone) atau batugamping yang bergua (cavernous limestone), pada jejak aliran lava, dan fractured granite.
Air tanah digunakan untuk kebutuhan air minum dan kebutuhan industri. Eksploitasi besar-besaran dari pemompaan air tanah dapat menyebabkan berbagai masalah :
1. Kerucut depresi (kekeringan pada sumur yang dangkal)
2. Keringnya sungai dan danau
3. Penurunan muka tanah (subsidence)
Air berperan sebagai pelarut, dan juga didalamnya terkandung banyak mineral terlarut yang berasal dari batuan yang kontak dengan air tanah. Contoh dari zat yang terlarut di dalam air yaitu : sodium, calcium, magnesium, potassium, chloride, bicarbonate dan sulfat. Pada kimia air, maka zat-zat ini disebut sebagai unsur umum (common constituent).
Untuk air minum, tidak dirokomendasikan jika kuantitas mineral terlarut melebihi 1,000 mg/L (milligrams per liter). Oleh karena itu dalam air tanah, harus benar-benar dilihat konsentrasi dari dissolved minerals, karena jangan sampai tidak toleran bagi kehidupan manusia, binatang dan tumbuhan.
Unsur dari mineral terlarut dapat membahayakan jika dalam konsentrasi tertingi; misal kebanyakan sodium dapat menyebabkan heart trouble. Boron merupakan mineral yang baik bagi tanaman jika sedikit jumlahnya, namun jika kebanyakan dapat menjadi racun (toxic) bagi sejumlah tanaman.
Kebutuhan air tanah semakin besar. Pertumbuhan industri, teknologi dan polulasi penduduk menyebabkan penggunaan air menjadi meningkat. Hal ini menyebabkan tekanan pada ketersediaan lahan dan sumberdaya air. terlebihlagi terjadi penurunan kualitas air tanah. Tekanan ini dapat disebabkan oleh sampah perkotaan dan industri (municipal and industrial wastes), pupuk kimia, herbisida, dan pestisida yang masuk ke dalam tanah dan menerus ke akuifer sehingga menyebabkan penurunan kualitas air tanah. Problem polusi lainnya meliputi kebocoran yang terjadi pada septic tank, dan air lindi pada TPA Sampah (landfill leachates). Pada daerah pantai (coastal areas), pemompaan yang intensif dari air tanah tawar (fresh ground water) telah menyebabkan intrusi air laut yang masuk kedalam akuifer air tawar (fresh-water aquifers).

Seberapa intensif pemompaan air tanah (ground-water pumping) dapat menyebabkan intrusi air laut (salt-water intrusion) pada akuifer yang berada di daerah pantai (coastal aquifers).
Readmore »